Pandemik COVID-19 telah memberikan dampak besar terhadap perekonomian hampir seluruh negara di dunia. Para pejuang ekonomi setiap negara juga terimbas ganasnya virus ini, termasuk di Indonesia.
Perusahaan-perusahaan besar banyak yang bangkrut, begitu juga para pebisnis kecil dan menengah. Di sisi lain, ada pebisnis yang masih bisa bertahan, bahkan bisa meraup untung di tengah pandemik COVID-19.
Banyak orang mengatakan, digitalisasi adalah solusi di tengah pandemik COVID-19 ini karena aktivitas masyarakat kini beralih ke dunia digital, ketimbang secara fisik. Namun, pengelolaan kas juga merupakan kunci untuk keluar dari keterpurukan akibat pandemik COVID-19. 1. Arus kas adalah ‘oksigennya’ bisnis
Menurut Pelatih Bisnis atau Business Coach dari Gratyo Business Coaching, Yohanes G Pauly, arus kas atau cash flow ibarat oksigen dari bisnis. Jika cash flow bisnis berantakan, bahkan pebisnis tersebut tak memiliki kas, maka dapat dipastikan bisnis anda tak bisa berjalan, terutama di tengah lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi belakangan ini.
“Kalau di tubuh, profit ibaratnya darah. Kalau kehilangan darah, kita masih bisa ke rumah sakit. Tapi, cash itu seperti oksigen. Begitu tidak ada oksigen, mati,” kata Yohanes kepada IDN Times.
Yohanes menuturkan, kas adalah indikator terpenting agar bisnis bisa berumur panjang, terutama di tengah lonjakan kasus COVID-19 yang memberi dampak negatif pada sektor bisnis.
“Jadi bisnis boleh saja profitable. Kalau di catatan profit and loss menunjukkan profit, tapi ternyata tidak ada cash, ya tutup bisnis itu,” ujar Yohanes.
2. Jaga arus kas, pebisnis harus berhemat atau inovasi produk?
Di masa pandemik ini, kebiasaan konsumen berubah drastis. Banyak pebisnis melakukan inovasi, misalnya mengubah mekanisme transaksi yang sebelumnya didominasi offline, menjadi online. Dalam melakukan inovasi itu, tentunya dibutuhkan modal.
Misalnya saja untuk pebisnis pakaian wanita, tentunya harus memiliki foto produk yang bagus untuk menarik pembeli. Sebab, di masa pandemik COVID-19 ini masyarakat banyak yang beralih belanja online, dan sangat mengutamakan foto produk yang kualitasnya bagus.
Di sisi lain, pandemik COVID-19 ini memberikan ketidakpastian yang begitu besar. Tak sedikit pula pebisnis yang mengurangi anggarannya, agar kas tetap tersedia untuk bertahan hidup.
Menurut Yohanes, cara memilih gunakan kas untuk inovasi, atau menyimpan kas itu ialah dengan melihat kondisi bisnis itu masing-masing.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
“Jawabannya itu tergantung situasi, status dari bisnis kita seperti apa,” ucap Yohanes.
3. Inovasi bukan jalan keluar bagi pebisnis yang dalam survival mode
Yohanes mengatakan, pebisnis yang dalam mode bertahan hidup atau survival mode karena kasnya hanya tersisa untuk beberapa hari atau minggu, maka menggunakan kas untuk inovasi produk bukanlah solusi. Dia mengatakan, pebisnis yang dalam survival mode hanya bisa bertahan dengan memaksimalkan penjualannya untuk menambah pemasukan.
Bagaimana caranya? Yohanes mengatakan, pebisnis itu harus menguasai strategi marketing dan branding.
“Kalau survival mode, sudah jangan bicara yang lain. Tapi kalau bisa napas, ayo increase revenue. Marketing and branding, kuasai itu,” ucap Yohanes.
Namun, bagi pebisnis yang benar-benar tak bisa lagi mengandalkan marketing dan branding untuk menambah pemasukan, maka harus melakukan efisiensi. Misalnya dengan mengurangi biaya-biaya yang tak diperlukan.
“Adakah aset-aset yang selama ini tak dipakai? Mungkin itu perlu jadi cash. Ada tidak biaya-biaya yang selama ini tidak esensial? Misalnya apakah perlu WiFi mbps-nya setinggi itu? Kalau memang bisa diturunkan kan lumayan bisa hemat biaya,” kata Yohanes.
4. Lakukan inovasi apabila bisnis masih bisa bernapas
Di sisi lain, bagi pebisnis yang masih bisa bernapas di tengah lonjakan COVID-19, atau kas yang dimiliki sedikit melebihi anggaran untuk bertahan hidup, maka maksimalkan inovasi produk.
“Kalau masih bisa bernapas, ayo bangun bisnisnya. Nah bagaimana cara bangun bisnis kita? Satu harus jago increase revenue, meningkatkan omzet. Harus jago marketing, branding, dan selling,” tutur dia.
5. Inovasi produk jadi investasi bagi bisnis sendiri
Apabila seorang pebisnis punya kas yang lebih dari kebutuhan bertahan hidup, lalu uangnya dialokasikan untuk inovasi produk, maka akan menjadi investasi. Pada akhirnya, inovasi produk akan memberikan keuntungan bagi pebisnis tersebut.
“Kalau memang kita jago, maka dengan investasi anggaran tersebut untuk marketing dan branding, bisa semakin meningkatkan penjualannya,” ucap Yohanes.
Nah apapun jenis bisnis yang anda pilih pastinya harus sesuai dengan passion anda ya plus pastinya anda harus punya Aplikasi pendukung yang akan membuat bisnismu jadi lebih mudah yaitu Aplikasi Kasir Vireo.
Aplikasi kasir VireoPos memiliki banyak fitur-fitur yang dapat memudahkan bisnis anda, di antara nya:
- Dapat digunakan untuk beberapa jenis usaha (Restoran, Barbershop / Salon kecantikan, Bengkel, Toko Sepatu, Toko Elektronik, Toko Baju, Toko Serba ada dsb).
- Untuk mencegah penularan virus Covid-19, Aplikasi Kasir VireoPos sudah memiliki fitur Menu Digital, eKiosk, terintegrasi dengan Payment Gateway (‘mencegah penularan virus dari uang kembalian).
- Bisa diintegrasikan dengan Payment Gateway, seperti Gopay, ShopeePay dan Dana.
- Bisa diintegrasikan dengan Grabfood. sehingga ketika terjadi pesanan ke Grabfood, bisa langsung masuk menjadi transaksi tersimpan di Aplikasi Kasir VireoPos.
- Management stock, peringatan stock minimum, stock masuk, stock keluar, stock transfer, stock opname dan stock adjustment.
- Sudah memiliki akunting tanpa pihak ke 3.
- Beberapa jenis pilihan promo.
- Dapat melakukan pemilihan staff dan mendukung fitur komisi.
- Mendukung fitur kasbon.
- Mendukung untuk mengatur Serial Number / SN / IMEI (biasa digunakan untuk penjualan barang-barang elektronik).
- Mendukung dengan barcode (biasanya digunakan untuk penjualan barang-barang ritel).
- Terdapat berbagai macam laporan (laporan stok, laporan penjualan, laporan laba dan laporan lainnya) sehingga memudahkan pemilik / owner memantau usaha nya secara mudah dan realtime.
Bagikan artikel ini jika bagi Anda bermanfaat. Sampai jumpa di artikel berikutnya!
Sumber : https://www.idntimes.com/business/economy/vadhia-lidyana-1/trik-bisnis-di-tengah-pandemik-simpan-kas-atau-inovasi-produk